Rutan Masohi Terima Kunjungan Tim Verifikasi Lapangan Guna Memperoleh Izin Klinik

Masohi - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Masohi terima kedatangan tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Senin(20/2).

Kepala Rutan Masohi, Yusuf Mukharom, menyambut baik kedatangan tim dari Dinkes tersebut terkait survey koordinasi dalam rangka izin operasional klinik Rutan Masohi.

Baca juga: Apresiasi Ulama di Banten Ikuti Vaksinasi, Kapolri: Kabar Baik dan Motivasi Bagi Masyarakat

Selanjutnya, Tim Dinkes langsung menuju klinik Rutan Masohi untuk melakukan survey. “Kunjungan kami kali ini dalam rangka survei lokasi poliklinik Rutan Masohi dalam rangka untuk mendapatkan ijin operasional pendirian klinik tersebut", ucap Rahim selaku Tim Survey dari Dinkes Maluku Tengah

Baca juga: Heboh Video Belatung, Ini Kata Pakar Kesehatan Boyke Dian Nugraga

Survey tersebut perlu dilakukan guna koordinasi dan tindak lanjut apakah sudah sesuai aturan yang ditetapkan atau belum. Mulai dari ruangan pelayanan terhadap pasien, Standar Operasional Prosedur, Kelengkapan Sarana dan Prasarana, hingga Sumber Daya Manusia yang tersedia.

Baca juga: Update Covid-19 Batam: Jumlah Pasien Sembuh Lebih Banyak, Ini Pesan Amsakar

Dr. Katelya, mengatakan "semua persiapan sudah kita siapkan, mulai dari melengkapi Dokumen, melengkapi sarana dan prasarana, hingga perombakan gedung klinik, nah survey saat ini merupakan tahapan yang sangat penting sebelum berkas kita di masukan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk menerbitkan Izin Klinik" Ungkap Katel sapaan dokter rutan masohi. 

Setelah berkeliling mengunjungi Klinik Rutan Masohi, Tim Dinkes dan Karutan serta didampingi Petugas Kesehatan rutan berbincang untuk membahas koordinasi selanjutnya. 

Baca juga: Menkes Terawan Serahkan Langsung Santunan untuk Ahli Waris Nakes yang Gugur Tangani Covid-19

Yusuf turut berharap, "Semoga koordinasi mengenai Izin Operasional Klinik terealisasi dengan baik dan lancar sampai akhir sesuai apa  yang kita harapkan".

Baca juga: Intan Fauzi Dukung Pengembangan Obat Herbal Dalam Negeri